Jumat, 23 Oktober 2015

Lebaran Yang Tertunda

Lebaran Yang Tertunda
Dari sudut bilik kamarku yang begitu sederhana aku masih terus menatap dan membayangkan baju yang kita rencanakan untuk dipakai bersama dilebaran minggu depan, akan tetapi lebaran yang kita rencanakan bersama dengan moment yang begitu indah penuh bahagia walaupun hanya kita berdua semuanya sirna begitu saja karena kepergianmu yang gak bisa aku duga bak seperti halilintar yang menyambar kayu batak pohon yang mengering karena tidak ada lagi sumber kehidupan ynag didapati. Begitu juga dengan aku, dengan kepergianmu aku bagaikan kapal ditengah lautan tanpa nahkoda yang dihadang kerasnya badai dan ombak, aku hanya pasrah dengan mengikuti hempasan badai kemana aku harus dibawa, rintangan demi rintangan dan berbagai masalah yang menghadang langkahkupun tidak henti-hentinya berdatangan hingga ahirnya akupun hampir putus asa, dengan cara ingin mengahiri hidupku, dalam jerit tangisku aku memanggil namamu Ayah....,
“kemana lagi aku harus melangkah?...
“kenapa engkau meninggalkanku sendirian???....
Didalam tangisku juga aku memanggil-manggil saudaraku, kak...kalian dimana???..., ayah sudah pergi, kini aku tinggal sendiri kenapa kalian semua menjauh dan tidak ada yang datang, apakah kalain memang gak peduli samaku lagi dan gak sayang sama ayah hingga dihari pemakamannyapun kalian tidak ada yang mau hadir dan melayat.
Banyak pertanyaan yang aku haturkan dan aku cetuskan disela-sela tangisku, namun pertanyaan demi pertanyaan, hingga ahirnya pada isak tangisku dan pertanyaanku yang terfahir, ayah sekarang kalau kau pergi aku sama siapa???, hingga ahirnya dari kejauhan datang sosok wanita setengah baya menghampiriku dan mengelus-elus bahuku dan kayaknya berusaha keras meredahkan kesedihanku dan menahan isak tangisku yang nampaknya mulai tadi aku diperhatikan aku sudah lelah dan air mataku yang hampir kering karena sudah kehabisan disebabkan terlalu lama menangis, namun usaha kerasnya nampaknya tidak langsung berhasil meredahkan isak tangisku, aku masih terus menangis terisak-isak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar