Lebaran Yang
Tertunda
Dari sudut bilik kamarku yang
begitu sederhana aku masih terus menatap dan membayangkan baju yang kita
rencanakan untuk dipakai bersama dilebaran minggu depan, akan tetapi lebaran
yang kita rencanakan bersama dengan moment yang begitu indah penuh bahagia walaupun
hanya kita berdua semuanya sirna begitu saja karena kepergianmu yang gak bisa
aku duga bak seperti halilintar yang menyambar kayu batak pohon yang mengering
karena tidak ada lagi sumber kehidupan ynag didapati. Begitu juga dengan aku,
dengan kepergianmu aku bagaikan kapal ditengah lautan tanpa nahkoda yang
dihadang kerasnya badai dan ombak, aku hanya pasrah dengan mengikuti hempasan
badai kemana aku harus dibawa, rintangan demi rintangan dan berbagai masalah
yang menghadang langkahkupun tidak henti-hentinya berdatangan hingga ahirnya
akupun hampir putus asa, dengan cara ingin mengahiri hidupku, dalam jerit
tangisku aku memanggil namamu Ayah....,
“kemana lagi aku harus
melangkah?...
“kenapa engkau meninggalkanku
sendirian???....
Didalam tangisku juga aku memanggil-manggil saudaraku,
kak...kalian dimana???..., ayah sudah pergi, kini aku tinggal sendiri kenapa
kalian semua menjauh dan tidak ada yang datang, apakah kalain memang gak peduli
samaku lagi dan gak sayang sama ayah hingga dihari pemakamannyapun kalian tidak
ada yang mau hadir dan melayat.
Banyak pertanyaan yang aku haturkan dan aku cetuskan
disela-sela tangisku, namun pertanyaan demi pertanyaan, hingga ahirnya pada
isak tangisku dan pertanyaanku yang terfahir, ayah sekarang kalau kau pergi aku
sama siapa???, hingga ahirnya dari kejauhan datang sosok wanita setengah baya
menghampiriku dan mengelus-elus bahuku dan kayaknya berusaha keras meredahkan
kesedihanku dan menahan isak tangisku yang nampaknya mulai tadi aku
diperhatikan aku sudah lelah dan air mataku yang hampir kering karena sudah
kehabisan disebabkan terlalu lama menangis, namun usaha kerasnya nampaknya
tidak langsung berhasil meredahkan isak tangisku, aku masih terus menangis
terisak-isak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar